Upacara Nyadran yang
dilaksanakan di daerah Boyolali dan sekitarnya ini merupakan ritual tahunan .
Makna filosofis yang dapat dipetik,Upacara ini merupakan penghormatan kepada
leluhur dan bisa juga menjadi bentuk syukuran massal.Sayang sekali, blm tau
pasti kapan nyadran pertama kali dilaksanakan di daerah boyolali.
Apa yang saya ketahui
adalah bahwa ritual ini telah menjadi hajatan tahunan masyarakat setempat.
Meskipun demikian, saya berpendapat bahwa pesta desa ini merupakan tradisi dari
Jaman pra-Islam, yaitu ketika Jawa masih berada di Jaman Hindu-Buddha
(Majapahit) atau bahkan sebelum itu (Mataram Kuno). Banyak unsur-unsur dalam
upacara nyadran yang saya amati ternyata berbau animisme dan Hindu, seperti pemberian
aneka sesaji namun di balik itu semua ternyata banyak menyimpan magna falsafah
dan persaudaraan (berbagi) iya berbagi..”” dan itu bukan sekedar teori hukum
sosial saja namun lebih kepada aplikasi (terwujud) contoh” bila anda
jalan-jalan ke daerah boyolali dan bertepatan dengan nyadran pasti anda akan di
persilahkan banyak orang untuk bersinggah di rumahnya dan di jamu dengan
makanan desa yang berkwalitas dari mulai daging dan buah2han segar (persembahan
terbaik).
Bagi masyarakat
Boyolali, perayaan nyadran sangat penting. Di samping melestarikan budaya
warisan leluhur, mereka juga yakin dengan mengadakan ritual tahunan ini
keselamatan dan rejeki mereka akan terjamin. Jadi, acara ini mereka lakukan
sebagai bentuk syukuran bersama dan sekaligus sarana meminta perlindungan
supaya mereka tetap berada dalam kondisi slamat dan tentunya mintanya kepada
TUHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar