DISKUSI KEHILANGAN JATI DIRI
(Diskusi Dunia Maya)
Di sini saya akan sedikit mengupas tentang macam-macam Diskusi, tentang apa dan bagaimana itu bentuk Diskusi, tapi terlebih khsusus dan secara singkat saya akan menyoroti Diskusi Dunia Maya” yang lagi tren untuk masa saat ini dan menimbulkan banyak efek negatif seperti halnya kekerasan psikis dan bisa jadi sampai ke fisik.
1. Diskusi panel
Diskusi panel pada prinsipnya melibatkan beberapa penulis yang mempunyai keahlian dalam bidang masing-masing dan bersepakat mengutarakan pendapat dan pandangannya mengenai suatu masalah untuk kepentingan pendengar. Dengan mendengarkan pendapat para ahli, pendengar akan di bimbing ke arah berpikir secara kritis dan melatih kemampuan menganalisis masalah.
2. Simposium
Simposium hampir sama dengan dikusi panel, hanya lebih bersifat formal. Dalam symposium tidak diambil suatu keputusan, tetapi hanya untuk mendapat perbandingan tentang suatu masalah.
3. Seminar
Seminar merupakan suatu pertemuan untuk membahas suatu masalah melalui diskusi untuk mendapatkan suatu keputusan bersama. Tujuan seminar adalah untuk mendapatkan jalan keluar dari suatu masalah. Kesimpulan atau keputusan yang diambil dalam seminar bisa dalam bentuk usul, saran, resolusi, atau rekomemdasi.
Secara garis besar, langkah-langkah pelaksanaan seminar adalah sebagai berikut :
1. Dimulai dengan mendengarkan pandangan umum tentang suatu masalah
2. Peserta dibagi beberapa kelompok.
3. Untuk menukar pengalaman dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja.
4. Brainstorming (curah pendapat, sumbangan saran)
Brainstorming adalah aktivitas dari sekelomok orang yang menciptakan gagasan yang baru yang sebanyak-banyaknya. Kalau brainstorming mendadak berhenti, moderator dapat memancingnya denga mengemukakan gagasan-gagasan yang telah disepakati dan memberikan pertanyaan-pertanyaan. Dalam brainstorming dibutuhkan seorang notulis untuk mencatat gagasan-gagasan yang timbul.
Dari macam-macam diskusi yang biasa kita dengar seperti halnya diskusi di atas ada diskusi yang jarang sekali menjadi topik dalam pembljaran yaitu Diskusi dunia Maya, Diskusi yang menggandalkan ke ahlian jejaring sosial ini biasa terjadi sangat alamiah sekali, bila ada masalah yang bisa di posting dan mengenai atau berkaitan dengan banyak pihak pastilah ramai namun ada titik ke Negatifan dari Diskusi ini yaitu adanya penggunaan akun Palsu yang sangat tidak bertanggung jawab yang pada ahirnya bisa membuat konflik berkelanjutan, dan ada lagi corak bahasa yang jauh dari kata etika ataupun norma sosial pada umumnya, sehingga kekerasan secara psikis bisa terlontar dengan se enaknya, jauh sekali dari apa yang di sebut dengan Diskusi sehat karena di dalamnya ada banyak penyerangan dengan cara menjelekkan fisik, menghina dan memaki keluarga atau hal-hal lainnya yang sara, sehingga konsep dasar diskusi mulai di tinggalkan, penyerangan pikiran secara materi yang membawa kesan intelktualpun tertanggalkan bahkan yang lebih mengerikan lagi kalau kekerasan itu berlanjut ke Dunia nyata, saling mengancam, ketemuan dan beradu fisik yang sangat sekali tidak lumrah, atau bisa di bilang PRIMITIF.
Ngerti, Ngroso Lan Nglakoni (Buka Pikiran dan Buka Hatimu) Janganlah Puas Minum air di Gelas Saja, sementara Ratusan Aliran Sungai ada DI Hadapanmu
Sabtu
Kamis
SETIA HATI
SETIA HATI
Ki Ngabehi Suro Diwirjo (Eyang Suro) |
SETIA
HATI’ Sebuah kalimat yang sangat sudah tidak asing lagi di telinga, kalimat ini
sarat sekali dengan magna yang mendalam pada setiap ucapan-ucapan yang
bernuansa sakral atas nama asmara dan cinta, hubungan baik dan juga
kebersamaaan, dalam hidup sehari-hari ada contoh yang biasa kita jumpai seperti
halnya pada luapan-luapan asmara sepasang kekasih yang sedang bercinta
hehhehehe,,, asyik kan contohnya..’
Tapi tau
kah anda bahwa kalimat SETIA HATI ini juga ada dalam ikatan keluarga yang
cakupannya sangat besar, berkumpul dan bersama-sama dan yang luar biasa lagi ikatan
keluarga ini ada pada naungan Seni Budaya Bela Diri yang sudah tidak asing di
Negri Ini yaitu Penchak Silat”, Eyang
Suro begitu banyak orang menyebut namanya dan kalau boleh saya menggambarkan
dari sudut pribadi saya beliau ini adalah orang yang cerdas dari sisi
intelektualnya terbukti beliau mendirikan ikatan paguyuban yang sangat luar
biasa sekali, pada tahun 1903 beliau membentuk paguyuban STK Sedulur Tunggal
Kecer yang kemudian berubah nama menjadi PSH atau Persaudaraan Setia Hati di
tahun 1917 dengan konsep Paguyuban dan terisi dengan gerak penchak yang sudah
terkurikulum, itu bisa di lihat dari sisi gerak jurus yang Beliau kumpulkan
selama pengembaraanya dari berbagai daerah dan Beliau beri nama dengan Djoyo
Gendilo Cipto Mulyo, Jurus ini terlihat sangat unik sekali setiap awalan gerak
hampir ke seluruhan jurus memakai pola langkah MATARAMAN’ yang kemudian di
susul dengan gerak jurus asalnya’ gabungan ini memang sungguh-sungguh
menakjubkan, di situ tergambar sekali di mana Beliau mau memberi pesan kepada
kita ‘walaupun kita beljar kemana saja harus tetaplah mengingat jati diri kita,
dan di sini jati diri yang di maksut adalah jati diri Eyang Suro yang juga seorang
yang berasal dari suku JAWA.
yukk kita intip dulu Kurikulum Jurus Ciptaan Sang Maestro kita..
JURUS DJOYO GENDILO CIPTO MULYO
1. BETAWEN I
2. BETAWEN II
3. CIMANDE I
4. CIMANDE II
5. CIKALONG
6. CIAMPEA I
7. CIAMPEA II
8. TANAH BARU I
9. TANAH BARU II
10. PERMAINAN TIONGHOA MONYETAN
11. CIMANDE III
12. CIMANDE IV
13. CIMANDE V
14. CIBEDUYUT DENGAN TOYA
15. PADANG PANJANG I
16. PADANG PANJANG II
17. CIPETIR
18. PADANG SIRANTI
19. SUMEDANGAN I
20. SUMEDANGAN II
21. LINTHAU
22. CIMANDE VI
23. ALANG LAWAS I
24. ALANG LAWAS II
25. MINANGKABAU I KUCINGAN
26. SOLOK MINANGKABAU II
27. CIBEDUYUT
28. CIMANDE VII
29. TERLAKAN MONYETAN TUKANG
30. PADANG ALAI I
31. PADANG ALAI II
32. FORT DE KOCK
33. PADANG ALAI III
34. PADANG ALAI IV
35. KUDA BATAK
36. SIPAI MINANGKABAU III
1. BETAWEN I
2. BETAWEN II
3. CIMANDE I
4. CIMANDE II
5. CIKALONG
6. CIAMPEA I
7. CIAMPEA II
8. TANAH BARU I
9. TANAH BARU II
10. PERMAINAN TIONGHOA MONYETAN
11. CIMANDE III
12. CIMANDE IV
13. CIMANDE V
14. CIBEDUYUT DENGAN TOYA
15. PADANG PANJANG I
16. PADANG PANJANG II
17. CIPETIR
18. PADANG SIRANTI
19. SUMEDANGAN I
20. SUMEDANGAN II
21. LINTHAU
22. CIMANDE VI
23. ALANG LAWAS I
24. ALANG LAWAS II
25. MINANGKABAU I KUCINGAN
26. SOLOK MINANGKABAU II
27. CIBEDUYUT
28. CIMANDE VII
29. TERLAKAN MONYETAN TUKANG
30. PADANG ALAI I
31. PADANG ALAI II
32. FORT DE KOCK
33. PADANG ALAI III
34. PADANG ALAI IV
35. KUDA BATAK
36. SIPAI MINANGKABAU III
SETIA HATI dan
Perkembangannya di dunia sangatlah luar biasa sekali dari tangan
seorang
Maestro Suro Diwro yang mencetak dan menempa murit-muritnya yang pada ahirnya kecerdasan
dan kekuatan hati menurun juga pada murit-murit yang sangat luar biasa ini,
bisa kita lihat perkembangan ilmu SETIA HATI saat ini yang berada dalam
wadah-wadah Oganisasi yang berbeda-benda, namun tetap saja Nama SETIA HATI akan
selalu mengikat setiap Kadhang atau saudara SH secara emosional.
Dengan tidak menutup mata atas nama
hal yang negatif ,perkembangan Setia Hati dengan wadah organisasi juga sering
menimbulan Konflik PERSAUDARAAN’ seperti halnya alasan Fanatisme kepada
organisasi yang ngawurisme dan membutakan mata hati sebagai seorang SH’ atau
tentang perbedaan jurus yang di kembangkan dengan ke cerdasan personal kadhang,
sehingga esensi dari ber SH sendiri lambat laun mulai di tinggalkan.
Sampai detik ini kebanggan saya
terhadap sang Maestro SH yaitu Eyang Suro akan tetap slalu terjaga dengan baik,
dan saya juga Bangga memiliki para sesepuh-sesepuh SH dari wadah oraganisasi
yang berbeda-beda yang telah mendidik dan memerkenalkan SH kepada saya,
Demikian coretan singkat dari saya dan bila ada kurang dan lebihnya dari hati
yang paling dalam saya mohon maaf yang sebesar-besarnya
Arie Passeh
Yogyakarta 18 Oktober 2013
Berkah Dalem’
Rabu
Nyadran" Boyolali
Jogja Boyolali sering
saya lakukan apa lagi kalau pas bertepatan dengan perayaan nyadran saya akan
sempatkan diri saya untuk pergi ke sana’ alasannya sih simple saja saya cuman
mau liburan ,mengunjungi teman, cari sudara baru dan tentunya mencoba
kebudayaan baru hheheheh,
Upacara Nyadran yang
dilaksanakan di daerah Boyolali dan sekitarnya ini merupakan ritual tahunan .
Makna filosofis yang dapat dipetik,Upacara ini merupakan penghormatan kepada
leluhur dan bisa juga menjadi bentuk syukuran massal.Sayang sekali, blm tau
pasti kapan nyadran pertama kali dilaksanakan di daerah boyolali.
Apa yang saya ketahui
adalah bahwa ritual ini telah menjadi hajatan tahunan masyarakat setempat.
Meskipun demikian, saya berpendapat bahwa pesta desa ini merupakan tradisi dari
Jaman pra-Islam, yaitu ketika Jawa masih berada di Jaman Hindu-Buddha
(Majapahit) atau bahkan sebelum itu (Mataram Kuno). Banyak unsur-unsur dalam
upacara nyadran yang saya amati ternyata berbau animisme dan Hindu, seperti pemberian
aneka sesaji namun di balik itu semua ternyata banyak menyimpan magna falsafah
dan persaudaraan (berbagi) iya berbagi..”” dan itu bukan sekedar teori hukum
sosial saja namun lebih kepada aplikasi (terwujud) contoh” bila anda
jalan-jalan ke daerah boyolali dan bertepatan dengan nyadran pasti anda akan di
persilahkan banyak orang untuk bersinggah di rumahnya dan di jamu dengan
makanan desa yang berkwalitas dari mulai daging dan buah2han segar (persembahan
terbaik).
Bagi masyarakat
Boyolali, perayaan nyadran sangat penting. Di samping melestarikan budaya
warisan leluhur, mereka juga yakin dengan mengadakan ritual tahunan ini
keselamatan dan rejeki mereka akan terjamin. Jadi, acara ini mereka lakukan
sebagai bentuk syukuran bersama dan sekaligus sarana meminta perlindungan
supaya mereka tetap berada dalam kondisi slamat dan tentunya mintanya kepada
TUHAN.
Mengajar Apa dan Mengapa
MENGAJAR
APA DAN MENGAPA
Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan mengajar dapat
dilihat dari segi konteporer yang dapat ditemukan secara umum
·
Pertama
Mengajar sebagai upaya pengajar untuk
mentransferkan pengetahuan atau pandangan, keyakinan, dogma, doktrin atau
teologia yang dimiliki kepada pesdiknya, dan tugas pesdik adalah menguasai
bahan pengajaran, mengetahui, dapat mengungkapkan ulang serta memahaminya
secara kognitif.
·
Kedua
Mengajar sebagai usaha dari pengajar
untuk menolong pesdik sedemikian rupa sehingga dapat melakukan konsep diri
secara benar, dengan konsep diri benar pesdik diharapkan memiliki kesadaran
diri atas kelemahan, kekurangan, dan kekuatannya.
·
Ketiga
Mengajar sebagai upaya pengajar untuk
mengelola atau mengatur situasi sedemikian rupa sehingga peristiwa belajar
dapat terjadi. Perenan pengajar adalah sebagai pembimbing dan juga memberikan
dorongan dan pengaji hal-hal yang menunjang bagi kepentingan belajar pesdik.
Belajar
sebagai Perubahan
Jika
mengajar kita pahami sebagai upaya menciptakan terjadinya peristiwa belajar.
Tetapi pengertian belajar perlu dibicarakan terlebih dahulu tindakan belajar
bukanlah sekedar menerima pelajaran lalu menghafalkannya apalagi dilakukan
tanpak tindakan. Belajar dapat kita artikan sebuah proses perubahan yang
dialami oleh seseorang dalam kepribadiannya dan perubahan dapat terjadi dalam
segi intelek atau kemampuan berpikir.
Belajar
Bersifat Dinamis
Belajar
merupakan proses dinamis artinya perbuatan belajar terjadi terus menerus dalam
kehidupan individu yang bahkan dapat berlangsung seumur hidup dan kedinamisan
senantiasa bertumbuh dan berkembang. Peristiwa belajar juga senantiasa
melibatkan berbagai faktor baik secara internal maupun secara ekstranal.
Internal berarti bahwa peristiwa belajar itu terjadi dalam diri internal,
dengan demikian kesuksesan peristiwa belajar senantiasa melibatkan atau
dipengaruhi oleh motivasi pesdik, perhatian, daya penerimaan, kemampuannya,
mengelolah kembali dari apa yang dipelajari, serta kemampuannya untuk
menerapkan hasil belajar.
Mengapa
Kita Mengajar
Mengapa
perlu mengajar artinya kita perlu memiliki fondasi pemahaman mengenai tugas
yang kita emban, khususnya ditinjauh dari perspektif iman kristen. Jika seorang
guru mengapa ia melakukan tugas mengajar maka ia akan memiliki daya dorong
dalam rangka meningkat kualitas layanannya demi peningkatan mutu hidup peserta
didiknya
Allah
sebagai pengajar
Alkitab sebagai sumber
bagi dasar dan prinsip hidup kristiani yang menjelaskan bahwa didalam manusia
untuk lebih mengenal dia, Allah telah berperan sebagai pengajar, sebagai
pengajar ai aktif memberikan kebenaran, kebenaran itu sendiri adalah
pribadi-Nya, firman-Nya, bahkan pribadi-Nya.
GURU DAN KUALITASNYA
Guru merupakan jembatan dan sekaligus agen yang
memungkinkan pesdik berdiolog dengan dunianya. Guru terpanggil untuk mendorong
pesdik menimpah pengetahuan, pemahaman, atau memberikan kontribusi bagi
dunianya. Guru perlu sekali mengembangkan pandangan yang baik untuk
menyukseskan misinya dalam memperbaiki mutu pendidikan dan pengajaran disekolah
atau gereja tidak cukup dengan memgembangkan ketrampilan teknik serta mekanisme
mengajar dan belajar. Guru yang profesional yakni yang melihat konteks sosial
yang lebih luas dalam kegiatannya sehari-hari, serta secara fleksibel mengantisipasi
perubahan, mengedopsikan metodenya dengan tuntunan kebutuhan baru serta
menghadapi tuntunan atau pun tantangan yang mengahadang dirinya.
KEUTAMAAN KUALITAS GURU
Guru adalah segala-galanya artinya banyak segi dari
kedudukan dan peranan gurudalam membentuk, membimbing, dan memperlengkapi anak
didik, tugas seorang guru sebagai pembimbing, pendidikan, pembaru, teladan
baru, pencari gagasan baru, penasihat, pencipta, otoritas, panggilan cita-cita,
penutur cerita, dan sebagai penilai. Guru terpanggil sebagai orang ideal dan
bagaimana pun ia juga harus hidup secara realistis dan harus berprofesional.
Guru Profesional
Guru yang berprofesional sedikit harus memiliki ciri khas
·
Keterandalan layanan
·
Layanan yang khas itu, harus dihargai
oleh masyarakat dan pemerintah, selanjutnya suatu layanan dinyatakan dapat
diandalkan
·
Pemberi layanan menguasai betul apa yang
dikerjakan
·
Layanan dapat mempercayai bahwa
kemaslahatannya
Berbagai segi peranan
Guru
·
Ia diharapkan tampil sebagai seorang
ahli yang realatif tahu banyak tentang apa dan bagaimana dari bahan yang
diajarkan.
·
Guru sebagai monitor, tugas ini sangat
mendasar mengingat peristiwa belajar pada dasarnya berlangsung pada diri pesdik
·
Guru sebagai fasilitator dengan peran ini guru
terpanggil untuk memahami kebutuhan atau keperluan pesdik dalam proses belajar
·
Guru sebagai pemimpin, mengelola
terjadinya peristiwa belajar, ia menemanpatkan dirinya sebagai otoritas namun
tidak berlaku secara otoritatif
·
Guru sebagai komentator dan komontitator
dalam kaitan ini guru adalah memberi penilaian terhadap kemajuan pesdik
·
Guru sebagai agen sosialisasi dengan
peran ini guru berupaya membantu pesdik mengalami pesdik mengalami interaksi
edukatif, saling mengenal dan saling mengisi melalui diskusi dan kerja kelompok
·
Guru sebagai pelajar guru baru sadar
bahwa pengetahuan berkembang bahwa pesdik yang dihadapinya berubah-ubah akan
mengalami ketertinggalan.
Bidang Kemampuan Mengajar
·
Segikemampuan memahami menetapkan tujuan
pengajaran, tujuan pengajaran memberikan arah kemana pesdik akan dibawah untuk
mengalami perubahan
·
Segi kemampuan mengelola kelas dengan
baik pengelolaan ini merupakan tugas organisator dan menejerial setiap guru.
·
Memilih metode mengajar yang cocok
tujuan dan bahan pengajaran
·
Kemampuan dan ketrampilan dan menyajikan
pelajaran
·
Kemampuan menciptakan suasana belajar
yang baik
·
Perencanaan dan pelaksanaan evaluasi
Gaya Hidup modern dan Keluarga"
Pengaruh gaya hidup moderen terhadap
keluarga
Pengertian gaya hidup
modern
Menurut kamus besar bahasa indonesia dan kamus bahasa
indonesia kontemporer “gaya hidup” diartikan sebagai pola tingkah laku sehari-
hari segolongan manusia di dalam masyarakat. Kata “modern” sebagai kata benda
yang artinya sikap, prilaku,perbuatan atau tingkah laku yang sesuai dengan
tuntutan zaman. Kata “modern” sebagai kata sifat artinya terbaru atau mutakhir.
Dengan demikian “gaya hidup modern” dapat diartikansebagai pola terbaru tingkah
laku sehari- hari segolongan manusia yang sesuai dengan tuntutan zaman.
Ciri yang membedakan hidup modern dengan masyarakat
tradisional adalah sportif, menghargai prestasi, menghargai waktu, mobilitas
yang tinggi, bekerja keras, dan hidup dalam tekanan yang tinggi. Dengan semua
itu masyarakat modern dapat menjadi maju dan semakin maju.
1.
Kemajuan komunikasi dan kemudahan
pemerolehan informasi
Kemajuan
dalam bidang komunikasi membuat manusia dengan mudah mengakses berbagai informasi.
Contoh: membuka berbagai situs internet, melalui televisi, chatting di
internet.
Alat
komunikasi seperti telepon atau HP telah mengurangi kebutuhan orang untuk
melakukan komunikasi secara tatap muka atau secara langsung.
Dampaknya
adalah kedekatan hubungan emosional antara orang tua dan anak, atau
antarkeluarga yang saling terikat sebagai keluarga besar, tidak dipelihara
kedekatannya karena merasa sudah tergantikan oleh komunikasi canggih tersebut.
Dan budaya instan, informasi yang langsung di terima tanpa mengolahnya terlebih
dahulu. Dampak dari iklan adalah penekanan pada mendapatkan penghasilan yang
cukup demi memperoleh apa yang di tawarkan, padahal belum tentu itu semua
adalah kebutuhan keluarga.
Berselingkuh
bisa dianggap nikmat, hal biasa,gaya hidup modern, padahal itu semua menyalahi
prinsip kesetiaan dan kesucian pernikahan. Sehingga kita harus bisa menyikapi
secara kritis dan mewasdai media.
2.
Perempuan yang bekerja di luar rumah dan
teologi feminis
mengenai perempuan sebagai penolong yang sepadan dengan laki- laki”
Kini
terbukaluas bagi perempuan untuk berkarier, termasuk di luar rumah.
Kunci
yang di butuhkan dalam hubungan keluarga adalah beriman dan komunikasi.
Beriman
akan mengacu kepada imannya dalam berpikir, berkata- kata dan bertindak.
Komunikasi
adalah manusia yang mampu membuat berbagai persoalan rumit dapat terpecahkan
serta membuat hal- hal yang sederhana menjadi indah.
3.
Bekerja tanpa henti
“waktu
adalah uang” semboyan ini yang membuat banyak orang berlomba- lombah bekerja,
sehingga terkadang melupakan keluarga (anak- anak maupun pasanganya) untuk
mengejar karir.
4.
Gaya hidup “modern”
Seringkali
orang beranggapan makanan dan minuman siap saji adalah hidup modern, orang-
orang tidak sampai berfikir itu membahayakan bagi dirinya atau tidak. Karena
gengsi mereka tidak berpikir panjang, mengikuti tren yang ada.
5.
Kekerasan dalam keluarga
Tayangan
media massa menampilkan kekerasan sebagai suatu hiburan yang menyenangkan. Yang
dimaksud kekerasan adalah kata- kata atau tindakan, serta pikiran kita yang
menyebabkan orang lain merasa tertindas dan menderita. Misalnya pemukulan,
bentakan, kata- kata yang meremehkan, kata- kata yang disertai makian, hukuman
fisik dan berbagai siksaan.
1922" Jaya"
Ki Hajar Dewantara
Raden Mas Soewardi
Soerjaningrat ( Suwardi Suryaningrat, sejak 1922 menjadi Ki
Hadjar Dewantara, EYD: Ki Hajar Dewantara, beberapa menuliskan bunyi
bahasa Jawanya dengan Ki Hajar Dewantoro; lahir di Yogyakarta, 2 Mei 1889 – meninggal
di Yogyakarta, 26 April 1959 pada umur 69 tahun; selanjutnya disingkat sebagai
"Soewardi" atau "KHD") adalah aktivis pergerakankemerdekaan Indonesia, kolumnis, politisi,
dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman
penjajahan Belanda. Ia adalah pendiri Perguruan Taman Siswa,
suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi para pribumi jelata
untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun
orang-orang Belanda.
Tanggal kelahirannya sekarang diperingati di
Indonesia sebagai Hari Pendidikan Nasional. Bagian dari semboyan ciptaannya, tut
wuri handayani, menjadi slogan Kementerian Pendidikan Nasional
Indonesia. Namanya diabadikan sebagai salah sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Potret dirinya
diabadikan pada uang kertas pecahan 20.000 rupiah tahun
emisi 1998.
Ia dikukuhkan sebagai pahlawan nasional yang ke-2
oleh Presiden RI, Soekarno, pada 28 November 1959 (Surat Keputusan
Presiden Republik Indonesia No. 305 Tahun 1959, tanggal 28 November 1959)[3].
Masa muda dan awal karier
Soewardi berasal dari lingkungan keluarga Keraton Yogyakarta. Ia menamatkan pendidikan
dasar di ELS (Sekolah Dasar Eropa/Belanda). Kemudian sempat
melanjut ke STOVIA (Sekolah
Dokter Bumiputera), tapi tidak sampai tamat karena sakit. Kemudian ia bekerja
sebagai penulis dan wartawan di beberapa surat kabar,
antara lain, Sediotomo, Midden Java, De Expres,Oetoesan Hindia, Kaoem Moeda, Tjahaja Timoer, dan Poesara. Pada masanya, ia
tergolong penulis handal. Tulisan-tulisannya komunikatif dan tajam dengan semangat
antikolonial.
Aktivitas pergerakan
Selain ulet sebagai seorang wartawan muda, ia juga
aktif dalam organisasi sosial dan politik. Sejak berdirinya Boedi Oetomo (BO)
tahun 1908, ia aktif di seksi propaganda untuk menyosialisasikan dan menggugah
kesadaran masyarakat Indonesia (terutama Jawa) pada waktu itu mengenai
pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan bernegara. Kongres
pertama BO di Yogyakarta juga diorganisasi olehnya.
Soewardi muda juga menjadi anggota organisasi Insulinde,
suatu organisasi multietnik yang didominasi kaum Indo yang
memperjuangkan pemerintahan sendiri di Hindia Belanda, atas pengaruh Ernest Douwes Dekker (DD). Ketika
kemudian DD mendirikan Indische
Partij, Soewardi diajaknya pula.
Als ik een Nederlander was
Sewaktu pemerintah Hindia Belanda berniat mengumpulkan
sumbangan dari warga, termasuk pribumi, untuk perayaan kemerdekaan Belanda dariPerancis pada
tahun 1913, timbul reaksi kritis dari kalangan nasionalis, termasuk Soewardi.
Ia kemudian menulis "Een voor Allen maar Ook Allen voor Een" atau
"Satu untuk Semua, tetapi Semua untuk Satu Juga". Namun kolom KHD
yang paling terkenal adalah "Seandainya Aku Seorang Belanda" (judul
asli: "Als ik een Nederlander was"), dimuat dalam surat kabar De Expres pimpinan
DD, 13 Juli 1913. Isi artikel ini
terasa pedas sekali di kalangan pejabat Hindia Belanda. Kutipan tulisan
tersebut antara lain sebagai berikut.
"Sekiranya aku seorang Belanda,
aku tidak akan menyelenggarakan pesta-pesta kemerdekaan di negeri yang telah
kita rampas sendiri kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan
saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan
sumbangan untuk dana perayaan itu. Ide untuk menyelenggaraan perayaan itu saja
sudah menghina mereka, dan sekarang kita keruk pula kantongnya. Ayo teruskan
saja penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, hal yang
terutama menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku ialah kenyataan
bahwa inlander diharuskan ikut mengongkosi suatu kegiatan yang tidak
ada kepentingan sedikit pun baginya".
Beberapa pejabat Belanda menyangsikan tulisan ini
asli dibuat oleh Soewardi sendiri karena gaya bahasanya yang berbeda dari
tulisan-tulisannya sebelum ini. Kalaupun benar ia yang menulis, mereka menganggap
DD berperan dalam memanas-manasi Soewardi untuk menulis dengan gaya demikian.
Akibat tulisan ini ia ditangkap atas persetujuan
Gubernur Jenderal Idenburg dan akan diasingkan ke Pulau Bangka (atas
permintaan sendiri). Namun demikian kedua rekannya, DD dan Tjipto Mangoenkoesoemo, memprotes dan
akhirnya mereka bertiga diasingkan ke Belanda (1913). Ketiga tokoh ini dikenal
sebagai "Tiga Serangkai". Soewardi kala itu baru berusia 24 tahun.
Dalam pengasingan
Dalam pengasingan di Belanda, Soewardi aktif dalam
organisasi para pelajar asal Indonesia, Indische Vereeniging (Perhimpunan
Hindia).
Di sinilah ia kemudian merintis cita-citanya
memajukan kaum pribumi dengan belajar ilmu pendidikan hingga
memperoleh Europeesche Akte, suatu ijazah pendidikan yang bergengsi yang
kelak menjadi pijakan dalam mendirikan lembaga pendidikan yang didirikannya.
Dalam studinya ini Soewardi terpikat pada ide-ide sejumlah tokoh pendidikan
Barat, seperti Froebel dan Montessori,
serta pergerakan pendidikan India, Santiniketan, oleh keluarga Tagore.
Pengaruh-pengaruh inilah yang mendasarinya dalam mengembangkan sistem
pendidikannya sendiri.
Taman Siswa
Soewardi kembali ke Indonesia pada bulan September
1919. Segera kemudian ia bergabung dalam sekolah binaan saudaranya. Pengalaman
mengajar ini kemudian digunakannya untuk mengembangkan konsep mengajar bagi
sekolah yang ia dirikan pada tanggal 3 Juli 1922: Nationaal
Onderwijs Instituut Tamansiswa atau Perguruan Nasional Tamansiswa. Saat ia
genap berusia 40 tahun menurut hitungan penanggalan
Jawa, ia mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara. Ia tidak
lagi menggunakan gelar kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan
supaya ia dapat bebas dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun jiwa.
Semboyan dalam sistem pendidikan yang dipakainya
kini sangat dikenal di kalangan pendidikan Indonesia. Secara utuh, semboyan itu
dalam bahasa Jawa berbunyi ing ngarso sung
tulodo, ing madyo mangun karso, tut wuri handayani. ("di depan
memberi contoh, di tengah memberi semangat, di belakang memberi
dorongan"). Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia pendidikan rakyat
Indonesia, terlebih di sekolah-sekolah Perguruan Tamansiswa.
Pengabdian pada masa Indonesia merdeka
Dalam kabinet pertama Republik Indonesia, KHD
diangkat menjadi Menteri
Pengajaran Indonesia (posnya disebut sebagai Menteri
Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan) yang pertama. Pada tahun 1957 ia
mendapat gelar doktor kehormatan (doctor
honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia, Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya
dalam merintis pendidikan umum, ia dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional
Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari Pendidikan Nasional (Surat
Keputusan Presiden RI no. 305 tahun 1959, tanggal 28 November 1959).
Ia meninggal dunia di Yogyakarta tanggal 26 April
1959 dan dimakamkan di Taman Wijaya Brata.
Referensi
^ Ini
adalah versi Perguruan Tamansiswa dan Kepustakaan Presiden Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia, tokohindonesia.com menyebutkan 28 April 1959 sebagai
tanggal wafat.
^ Uang Kertas
Bank Indonesia Pecahan: Rp. 20.000,-, Bank Indonesia, diakses
tanggal 26 April 2011.
Gadis Di Sudut Air Mata
Gadis di Sudut Air Mata
Mengayun
hening di sore ini
Gerimis
turunpun enggan sendiri
Dengan
riangnya halilintar mengantarkan di muka bumi
Namun
anak manusia membekap telinga di tengah kesendiriannya
Masih
saja begitu dan selalu begitu
Teh
hangat dan sebatang rokok mengebul adalah percakapan batinnya
Dengan
perhatian lebih Tuhan yang di sana datang dengan mencicing jaritnya di tengah
gerimis
Mengusap kumis dan jenggot panjang yang basah di sapa
air
Ia
datang mencoba membuka obrolan dengan tak lupa memesan kopi manis kesukaanNYA
Masih
saja begitu dan selalu begitu
Kopi
manis Tuhan udah habis setengah gelas
Bahkan
satu katapun belum di sahutnya
Hanya
senyum sinis dan lirikkan bengis di lemparkannya pada muka Tuhan
Setengah
jam sama halnya tiga puluh menit
Air
mata menetes tanpa rencana di sudut mata
Menahan
sesak rindu yang menghantam dada
Mengingat
gadis yang tak jelas maunya
Gadis
manis yang menggantung di ulu nadinya
Gadis
yang mengoyak jeroan ruh cintanya
Segelas
Cinta
Bahkan tak
secoret puisi pernah ku tuliskan untukmu
Atau bahkan
mungkin boneka imut ku hadiahkan padamu
Tapi
percayalah padaku
Percayaku
untukmu seutuhnya
Lintasan musim dunia initak akan merubah cintaku
padamu
Nduk cah ayu
hai detak jantungku
Jangan pernah
risaukan banjir meluap di hadapanmu
Tapi belai dan
rasakanlah sejuknya air itu
Maka engkau
akan mati dan tertawa karenanya
Begitulah
cintaku padamu
Nduk cah ayu..
Bagaimana aku
bias diam!
Kalau aku diam
aku takut mati
Mati dalam
bayangan lesung pipit dan montoknya susumu
Setiap kali
aku memandang tubuhmu..’
Segelas
air putih ku minum dengan pelan-pelan hingga menelusuri rongga
Seakan
ku berselancar dengan keringat hangat di tubuhmu
Nduk
cah ayu…
Setiap
kali ku lihat senyummu, ku ulang lagi hal yang sama
Ku
ambil air putih dengan gelas kaca bening hadiah deterjen itu
Ku
minum air itu namun tak ku biarkan berlari dari dinding mulutku
Ku tahan dan seakan ku rasakan lumatan bibirmu yang tipis dan menggoda itu
Nduk cah ayu…
Ku tahan dan seakan ku rasakan lumatan bibirmu yang tipis dan menggoda itu
Nduk cah ayu…
Aku
cumbu engkau dengan setulusku
Bukan
aku jijik untuk memeluk dan menlusuri tubuhmu
Bukan
juga aku jijik melumat bibir dan meremas susumu yang masih ranum
Hingga
air dalam gelas bening ini menggantikanmu.
Nduk….
Mengertilah
Tuhan
sedang melotot ke arahku
Tangannya
menantang di atas pinggang
Sekali-kali
iA busungkan dadanya dan berlagak marah padaku
Nduk..
sabarlah… sabar ya…
Sebenernya
DIA itu sayang padaku dan padamu
Biar
ku beranikan diri dulu mendekat padaNYA
Supaya
iA ajarkan padaku bagaimana cara mencumbumu dengan benar.
Merapi (Trauma Healling)
Merapi saat menari dengan wedus gembelnya dan bernyanyi dengan gemuruh
lahar panasnya ' semua orang berlari ketakutan tak luput dari itu semua
anak-anak pun murung ketakutan' tak hanya logistik yang di butuhkan Trauma healing, akan sangat
penting untuk mengembalikan motivasi anak yang tinggal di posko pengungsian
“Dan membuat mereka bisa kembali ke dunianya, yaitu bermain, bernyanyi dan
belajar.
Wedus Gembel Yang Mengejar |
Lahar Panas |
Bermain Game Bersama anak Merapi |
bernyanyi bersama |
nonton flm |
Langganan:
Postingan (Atom)